Jumat, 12 Desember 2014

HUJAN...

Diposting oleh Unknown di 10:39 AM

Aku tak tahu jelasnya kapan aku menyukai hujan, yang aku ingat dulu sejak ketika aku masih kecil, aku suka bermain hujan. Setiap hujan datang aku suka hujan hujan. Pergi ke sawah untuk bermain lumpur yang becek, bermain di aliran anak sungai untuk mencari ikan dan anak katak, pergi ke danau untuk mandi dan belajar berenang. Bersama teman sebaya aku suka bermain hujan. Kenangan yang tak akan pernah kulupakan.
Tak ada alasan untuk tidak menyukai hujan, tak ada alasan untuk tidak mencintai hujan, dan tak ada alasan untuk harus membenci hujan. Bagiku hujan adalah anugrah alam terindah yang Tuhan ciptakan di bumi ini diantara berbagai ciptaan alam Tuhan di lainnya.
Aku merindukan saat saat hujan datang.
Saat yang paling aku nantikan adalah saat aku memandangi langit yang mulai gelap karena akan turun hujan, merasakan hembusan angin yang dingin namun sejuk ketika langit mulai gelap, mendengar merdunya nyanyian katak yang tak sabar menyambut hujan (seperti saat ini saat aku menulis tulisan ini, aku ditemani katak yang bernyanyi merdu memanggil hujan), merasakan rintik yang mulai datang dan selanjutnya akan diganti oleh hujan, melihat kilat dari balik jendela kaca, mendengar gemuruh guntur ketika hujan dengan lebatnya datang. Aku merindukan saat saat seperti itu setiap hari. Dan, saat ini ketika hujan sudah datang aku tak pernah menyia-nyiakan momen seperti ini.
Aku senang menikmati hujan dalam diam, duduk dan melihat hujan menyapaku dari balik jendela kaca ditemani hangat dan lembutnya selimut, tak lupa cokelat panas dan beberapa roti menemani kesendirianku menikmati hujan. Dulu, ketika aku masih kecil dan tidak boleh bermain hujan oleh ibuku aku akan melakukan hal itu. Duduk diam dan memandangi hujan, kadang karena terlalu larut dalam diam aku sampai ketiduran. Dan didalam tidurpun aku akan bermimpi indah, karena hujan membawa mimpi indah untukku. Selalu.
Berbeda dengan kebanyakan orang yang tidak menyukai hujan, bagiku hujan itu menyenangkan, hujan bisa mewakilkan perasaan kita. Ketika hujan datang namun tidak deras, hanya rintik rintik kecil, langit terlihat abu-abu cenderung gelap, dan ia datang dengan waktu yang cukup lama, aku menggambarkan bahwa suasana hati hujan saat itu adalah dia sedang bersedih sama seperti irama rinainya yang terdengar mendayu-dayu sendu. Kemudian ketika hujan datang dengan derasnya tanpa membawa kilat dan guntur, langit terlihat abu-abu terang, dan setelah hujan reda terlihat semburat pelangi yang melukis langit dengan cantiknya dan ketika turun pun irama hujan sangat menenangkan aku menggambarkan bahwa suasana hati hujan saat itu bahagia, dia sedang gembira dan ia mengungkapkan perasaan bahagianya dengan membawa pelangi setelah kedatangannya. Kalian pasti tahu kan, pelangi itu indah, penuh warna warni, melambangkan kebahagiaan, keceriaan, dan kedamaian. Dan ketika hujan datang dengan derasnya, langit terlihat begitu gelap, angin pun berhembus dengan kasar bahkan hingga bisa merusak, serta kilat dan petir terdengar menggelegar hingga membuat orang ketakutan aku melihat bahwa hujan saat itu sedang tidak baik baik saja, suasana hatinya sedang buruk, dia sedang marah, kecewa, dan mungkin terluka. Cukup menakutkan memang ketika kita melihat hujan sedang marah, tapi aku bisa memahaminya.
Aku mungkin terlihat seperti orang bodoh menyamakan keadaan hujan dengan suasana hati, tapi aku mempunyai arti sendiri tentang hujan.
Aku selalu ingat, setiap hujan datang dengan keadaan yang berbeda-beda maka saat itulah aku merasa ia mewakili perasaan hatiku saat itu, entah karena kebetulan atau mungkin benar adanya.
Ketika aku merasa sedih hujan turun dengan irama sedihnya, ketika aku bahagia hujan datang dengan irama cerianya, begitu pula ketika aku sedang kecewa hujan datang dengan irama yg menakutkan. Mungkin bagi orang itu hanya kebetulan namun bagiku hujan mengerti perasaanku.
Aku selalu meminta kepada Tuhan untuk tidak segera membawa hujan pergi. Alasanku adalah karena ia selalu bisa memperbaiki suasana hatiku. Ketika aku sedih dan ingin menangis aku selalu berlari kepada hujan mengungkapkan keluh kesahku kepadanya, menangis bersamanya, dan ia akan memelukku kemudian menghapus airmataku yang mengalir bersama rinainya. Setelahnya aku merasa suasana hatiku jauh lebih baik, dan merasa lega.
Satu satunya hal yang bisa mendengarkan keluh kesahku hanyalah hujan, entahlah tanpa ia mungkin aku tak bisa meluapkan segala perasaanku.
Aku menyukai hujan, dan sampai kapanpun akan tetap begini. Hujan dan aku adalah rindu.
Setiap orang menyukai hal yang berbeda-beda, dan untuk aku, aku menyukai hujan hingga dada rasanya sesak saat tak bisa melihatnya menyapa bumi, aku sedih.

0 komentar:

 

dahlia's world Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review