Senin, 01 Agustus 2016

HIDUP ITU HARUS DIPERJUANGKAN

Diposting oleh Unknown di 7:52 AM 0 komentar
Lamongan, 1 Agustus 2016

19.31 p.m.

Hallo..

Selamat malam..

Sudah berapa lama aku nggak update blog? Kangen sekali rasanya..
Well.. sebenernya kalau dibilang sibuk, ya nggak sibuk banget. Aku sekarang sudah lulus kuliah, sudah wisuda, dan sudah jadi sarjana. Yeah…

Jadi..

Bukan itu alasan mengapa aku jarang update blog.

Sekarang kesibukanku berubah, aku sekarang sibuk mencari kerja. Yes.. I’m job seeker now!!
setiap tahun usia kita bertambah, masalah yang datang pun juga bertambah , problematika hidup tak pernah sirna. Ya.. namanya juga hidup, pasti ada masalah. Kalau nggak ada masalah, ya nggak hidup. Bener kan?

Sekarang usiaku sudah 22 tahun, nggak nyangka kehidupan cepet banget berjalan. Aku masih ingat dulu aku hanya sibuk sekolah, main, dan minta uang jajan. Sekarang aku sibuk mencari kerja, agar punya uang sendiri. Rasanya nggak ada waktu untuk bermain-main. Sekarang hidupku disibukkan dengan  mantengin lowongan kerja, entah itu di internet, info dari teman, koran, selebaran, dimanapun itu yang penting ada lowongan kerja. Ya.. aku begitu gigih mencari kerja saat ini, aku nggak mau setelah lulus kuliah aku nganggur terlalu lama. Jangan sampai.. aku menyadari, hidupku berbeda dengan kehidupan orang-orang seusiaku yang masih punya orang tua lengkap. Paling enggak jika dia perempuan dan malas cari kerja dia bisa nikah, kalau laki-laki mungkin bisa meneruskan bisnis orang tua. Sedangkan aku nggak bisa seperti mereka, hidupku dengan hidup mereka jauh berbeda. Sekarang hidupku bergantung pada diriku sendiri, aku harus mandiri. Jadi aku bener-bener bertekad akan berusaha keras mencari kerja, sampai dapat.

Aku nggak boleh mengeluh, aku nggak boleh menangis, aku nggak boleh putus asa, aku nggak boleh menyerah. Perjuangan hidupku baru dimulai saat ini. Aku merasakan betul bagaimana susahnya cari kerja di jaman sekarang meskipun kita sudah pakai ijazah S1. Persaingan semakin ketat kalau kita nggak pinter memantaskan diri kita bakal kalah saing dengan yang lain. Tapi aku nggak mau mengeluh, aku akan tetap berjuang semampuku. Hidup harus diperjuangkan.
Aku masih punya banyak impian yang belum tercapai, aku ingin kerja, nggak peduli jika pekerjaan itu basicnya bukan dari ilmu yang aku pelajari selama kuliah. Prinsipku yang penting aku kerja dulu, aku ingin cari pengalaman, juga uang. Mumpung aku masih muda, dan belum menikah. Jadi aku masih bisa memiliki diriku seutuhnya.

Setelah dapat kerja, targetku tahun depan bisa kuliah lagi, lanjut S2. Aku pengin sekali lanjut kuliah. Mengejar ilmu setinggi-tingginya, rencananya sih pengin dapet beasiswa biar urusan keuangan aku bisa hemat. Tapi kalaupun nggak bisa aku pengen kuliah dengan uang sendiri, aku ingin menunjukkan ke diriku sendiri juga mereka yang sudah memandang remeh aku bahwa aku bisa meraih impianku, nggak seperti mereka yang kerjaannya hanya mencemooh orang-orang yang sedang berjuang.

Mohon doanya, semoga targetku itu segera tercapai di masa depan. Hopefull

Setelah aku bekerja dan bisa kuliah S2 impian selanjutnya pengin nikah. Paling enggak dua sampai tiga tahun lagi lah.. usiaku saat itu nggak tua-tua banget, dan nggak muda-muda banget, usia mateng lah ya.. hehe

Tapi aku nggak berani menargetkan harus tiga tahun lagi menikah, karena kekasihku yang sekarang sepertinya nggak mau cepet-cepet nikah, maksudnya sekitar tiga tahun lagi, bagi dia itu terlalu cepat. Well.. dia nggak pernah bilang secara langsung tapi dari bahasa tubuhnya dan jawabannya ketika aku membicarakan nikah jawaban tersiratnya dengan mudah bisa ditebak, dia keberatan kalau harus nikah tiga tahun lagi. Mungkin dia merasa terlalu cepat karena dia belum bisa menikmati hasil kerjanya sendiri, terus juga mungkin dia belum siap ngomong seserius ini ke ibuknya soalnya dia anak satu-satunya kan jadi ibuknya pun pasti keberatan dengan keputusan itu.

Jadi mau nggak mau aku harus menghargai keputusan dia dan keluarganya toh.. sebenernya bisa aja sih aku putus dari dia, cari lagi yang lebih mapan, dan bisa cepet nikah, bahkan nggak harus nunggu tiga tahun lagi. Tapi ini bukan soal menikah saja, ini soal perjuangan, perjuanganku dan dia agar bisa terus bersama-sama, perjuanganku dan dia agar bisa mempertahankan hubungan kami, perjuanganku dan dia untuk menyatukan cinta kami, perjuanganku dan dia untuk saling menguatkan dan mempertahankan. Nikah itu akhir dari cerita cinta yang selama ini kami jalani. Aku nggak tahu kelak aku dan dia akan bersatu atau berpisah. Tapi tekad kami cuma satu, saling mempertahankan agar bisa bersatu. Tuhan tahu itu, perjuanganku dan dia dari awal sampai sekarang, bertahun-tahun bersama agar bisa disatukan dalam ikatan suci kelak.

Tapi aku nggak mempermasalahkan itu sekarang, aku selalu berpikir positif mengenai dirinya, menjaga kepercayaan yang dia berikan kepadaku, dan memberikan kepercayaanku kepadanya. Kalau Tuhan sudah merestui pasti ada jalan menuju kesana, pernikahan. Untuk sekarang aku ingin membangun karir dulu, memperjuangkan impianku, dan mewujudkan keinginan yang belum terwujud. Toh aku ya masih muda, masih bisa berkarir dengan bebas, tanpa batas.

Yang terpenting sekarang adalah aku bisa segera bekerja dan mewujudkan impianku yang lainnya, urusan nikah aku serahkan kepada Tuhan yang maha baik dalam memahami perasaan umatnya, toh ya sekarang aku sudah punya jodoh (dalam pandanganku), dan semoga Tuhan juga menjodohkanku dengannya. Tinggal menunggu waktu, aku juga nggak terburu-buru harus segera nikah. Jalani saja…

Hidup itu harus diperjuangkan,

Impian itu harus diwujudkan,

Usaha dan doa jangan lupa disatukan,

Selamat malam..

Sampai jumpa lagi..


=)

Jumat, 10 Juni 2016

BERJUTA CERITA SATU MAKNA

Diposting oleh Unknown di 8:02 AM 0 komentar
Terkadang malu sendiri, aku yang masih muda suka mengeluh karena tidak punya uang, tak jarang pula minta uang kepada bapak, melamar kerja juga suka pilih-pilih. Sedangkan diluar sana banyak bapak-bapak yang sudah usia senja, yang harusnya menikmati masa tua dan bermain bersama cucu justru masih harus banting tulang tak peduli siang maupun malam karena jadi tulang punggung keluarga.
Beberapa hari ini entah dari sosial media maupun lihat sendiri, di jalan-jalan banyak bapak-bapak usia lanjut yang masih bekerja menjajakan dagangannya tak peduli cuaca yang ada. Siang terik yang panas, hujan deras, bahkan sunyi malam waktu yang banyak digunakan orang untuk istirahat. Bapak-bapak itu tak henti-henti meneriakkan dagangannya untuk menarik perhatian calon pembeli, berharap sedikit saja ada orang yang membeli dagangannya. kadang bapak-bapak itu berdagang dengan membawa sepeda tua dan mengelilingi kampung, namun tak sedikit pula yang berjalan kaki dan memikul berat barang dagangannya. Peluh bercucuran tak dihiraukannya, tujuannya satu, dagangannya habis agar bisa membawa pulang uang.
Sedih, melihat mereka bekerja banting tulang tak peduli waktu untuk menafkahi anak istri di rumah. Menjajakan dagangan yang harganya begitu murah namun tak menarik bagi orang-orang sehingga dagangan kadang tidak laku. Ya Tuhan.. hanya melihat tapi hati rasanya begitu nelangsa.. cari uang itu susah tapi anak muda banyak yang tidak peduli itu.. karena terbawa arus perkembangan zaman anak muda sekarang tak mempedulikan bagaimana susahnya orang tua bekerja untuk mereka namun mereka dengan mudah menghambur-hamburkan uang.
Kenyataan ini menyetuh hatiku, terkadang hingga ingin nangis juga. Teringat bagaimana pengorbanan ibuk dulu. Kerja pagi siang malam untuk menghidupi enam anaknya dan menyekolahkan anaknya. Tidak pernah mengeluh bahkan sekedar mengatakan lelah. Segalanya dikerjakan sendiri, dari memasak, mengangkat barang dagangannya, hingga jualan pun dikerjakannya sendiri. Ibuk tak pernah menyuruh anak-anaknya membantu ibuk, apalagi memaksa. Ibuk benar-benar sosok ibu yang sangat hebat, selalu berusaha menuruti apa yang diinginkan anaknya hingga mengesampingkan kebutuhannya sendiri. Aku salut sama ibuk. Kelak jika aku sudah menjadi ibu aku ingin jadi sosok ibu seperti ibuk, belajar kuat dan sabar dari ibuk. Ibuk adalah the best single parent I ever have, loving mom so much..
Oleh karena itu aku selalu sadar diri, siapa aku, dari mana asalku, dan siapa orang tuaku. Tiga hal yang selalu aku ingat jika kadang aku ada keinginan untuk mengikuti gaya hidup anak sekarang yang terlihat mewah. Ibuk selalu mengajarkanku untuk hidup sederhana, tak peduli betapa kayanya aku nanti tetap ingat bagaimana dulu rasanya hidup susah. Jadi aku lebih tersentuh dengan cerita hidup yang penuh suka duka daripada hidup yang penuh kemewahan dan kesombongan. Melihat mereka yang kurang beruntung dari aku membuatku selalu ingat kepada Tuhan untuk selalu bersyukur. Tuhan begitu baik kepadaku karena telah memberi kehidupan yang baik tanpa kekurangan. Sehingga tidak perlu seperti mereka yang bekerja diatas  teriknya matahari, dinginnya air hujan, bahkan gelapnya malam hanya untuk membeli sesuap nasi.
Thanks God.. you are so kind to me.. always blessing my way.. and always heard my pray.. love you God..
 

dahlia's world Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review